Sabtu, 27 November 2010

:: sekedar bernostalgia ::

oleh Ismet Soelaiman pada 15 Oktober 2010 jam 3:02
 
Sekam kan nyala...karena bara tak pernah padam..
dan generasi pun berganti...
bara itu..bara yang lahir di pondok kayu...
tiap jam 03 subuh...mesin-mesin pabrik kan ribut...
dan ritme kehidupan pun dimulai..
dari sebuah pabrik tahu...tempat tinggal kami..
kala itu...
kala Rezim sangat mutlak berkuasa...

jam 03 subuh...dan papan-papan reyot kan ber geretak...
Memuai, kata sahabatku...
sementara riuh rendah pedagang kecil, senantiasa meramaikan suasana...
mengatur perlengkapan dagang mereka, di sepeda jengki...
dan menjajakannya...
kami hidup bersama mereka...
tapi hanya om Didi yang mampu menjadi bagian dari mereka...

Malfin menjadi Pekerja pemerintah...
Demikian pula Japra...
Andaman masih melanglang buana di belantara kalimantan, bersama suku dayak pedalamannya..
Sapto, pasca Aceh, menjadi petambak ikan yang gagal terus panennya...
Yasir jadi peternak bebek...
Om Didi jadi petani bunga + peternak ayam Arab...
Kang Giex jadi penyelam...
Aji jadi tukang bicara keliling tentang transformasi ide...
Ite back ke WALHI...
dan Dino, entah jadi apa...katanya jadi juragan speed boat, tapi boatnya milik orang..
Chipeng lebih baik sedikit nasibnya, karena bisa jadi dosen..
Mira, baguslah bisa jadi pegawai bank...
Om Yani, juga sedikit beruntung bisa jadi pekerja pemerintah...
sementara Tato, jadi pengusaha travel...

kami dari pondok kayu tempat pabrik tahu dan pedagang kecil bermukim..
pernah bercita-cita merubah keadaan negeri...
dulu..ketika idealisme adalah dengan moncong bedil...
silih berganti pondok kayu kami tempati...
dan bara itu pun tercipta...

kini...sekian waktu telah menggerus keadaan...
dan bara itu tetap terjaga...
meski tak lagi semerah kala itu...
tapi, masih tetap terjaga...
hingga generasi baru, mau merawatnya...
merawat di bawah sekam...
sambil sesekali meniupnya, agar ada setitik nyala...
untuk saat dan moment yang tepat...
membakar semua sekam, agar kobarnya menghanguskan yang mesti dihancurkan...

adakah demikian sahabat...
ah semoga saja hanya igauan pagi...
sekedar bernostalgia...

...........................................15 okt'2010................
......tepat di kaki Gamalama.....berharap adanya generasi...
semoga bukan sekedar harapan usang...........................
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar