Sabtu, 27 November 2010

Nestapa Yang Usang

oleh Ismet Soelaiman pada 05 Juni 2010 jam 3:34
 
Telah larut kutulis penggalan asa ini..
Pagi sebentar lagi kan jelang..
hujan baru saja reda...
Dan kau telah lelap..

Hening...Sepi...Senyap...
Kaulah yang pertama...
demikian lantunan bait dari suara berat Romeo..
perlahan mengusik 1/4 pagi..
kepulan asap masih jua kuhembus..
satu...satu...satu...

Jazirah kecil ini...
Yang dipaksakan untuk menjadi sejuta jumlah penduduknya oleh badan statistik...
semakin ramai dengan kunjungan para petinggi (termasuk Militer) dari Jakarta...juga Amerika...
Disana sini terdengar decak kagum dan puja puji pejabat lokal...
juga riskannya, termasuk beberapa akademisi dan intelektual lokal...
Ini adalah sebuah kebanggaan..
mungkin demikian hayal mereka...

Sementara media lokal tak pernah meliriknya dari sudut tanya...
Ada apa gerangan...
Ada apa...

Mereka menyambut dengan gegap gempita...
segelintir orang yang telah menjarah dan memperkosa kesucian Bunda Halmahera...
Mereka bangga menyambut...mereka bangga...

Yah, mereka bangga...
Karena mereka jauh dari warga Haltim yang dirampas tanahnya...
Warga Gebe yang di keringkan daratannya...
Warga Halut yang di racuni tanah dan sumber-sumber kehidupannya...
Yah, mereka menyambut dengan bangga...
Segelintir orang yang melegitimasi kebiadaban itu...

Mereka memang terlampau jauh dan tak peduli
dengan para korban lumpur lapindo...
Warga Buyat Pante yang tergusur dari kampung halamnnya...
mereka terlampau jauh...
juga terlampau tuli dan buta...
tuk mendengar jeritan pilu para korban...
tuk melihat beratnya beban hidup yang mesti ditanggung...
untuk setiap inci kebiadaban itu...

Nestapa negeri ini...
Nestapa Jazirah Al-Mulk...
Masihlah...
Nestapa yang Usang...

- Refleksi Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2010 -
(Itevsky)

1 komentar: